Selasa, 09 Juli 2013

Ramadhan Kenangan (Part 1)


Presented by Kareen el-Qalamy



Ramadhan, akhirnya datang juga. Bulan yang sangat spesial, tentunya bukan hanya untukku tetapi juga umat muslim di seluruh dunia. Bulan yang sangat dinanti-nanti kehadirannya dan meninggalkan kesedihan yang sangat ketika pergi. Bulan yang penuh berkah dan maghfirah-Nya. Membuat setiap orang berlomba-lomba ingin mendapatkannya.
            Tidak terasa sudah memasuki Ramadhan 1434. Tidak terasa satu tahun berlalu – sepertinya baru kemarin Ramadhan 1433 pergi meninggalkan kita – dan terucap syukur masih dipertemukan dengan Ramadhan 1434 H. Namun tetap saja Ramadhan 1433 H sangatlah berkesan bagi penulis pribadi, mengapa? Kita simak bersama flash back Ramadhan 1433 H.
            Ramadhan 1433 H, tepatnya puasa tahun kemarin. Memang ada apa sih? Nampaknya kok spesial banget?? Yups....betul sekali, memang benar kalau Ramadhan tahun lalu dirasa sangatlah spesial, meninggalkan berjuta kenangan indah yang mungkin tidak akan terjadi lagi. Tepatnya ketika aku memutuskan mengambil SP (Semester Pendek) untuk menjalani liburan, mengisinya dengan kegiatan KKN. Pada awalnya terasa sangat berat kujalani. Mau seperti apa nanti jadinya tidak bisa aku bayangkan.
            Diawali dengan proses pendaftaran, pembagian kelompok KKN, pembekalan sampai penerjunan di tempat KKN. Saat pendaftaran, alhamdulillah tidak ada hambatan, lancar-lancar saja. Setelah itu pengumuman pembagian kelompok+lokasi KKN. Ternyata tanpa disangka aku memperoleh kelompok yang beranggotakan 9 orang, yang terdiri dari 4 putra dan 5 putri. Ketika diminta untuk ngumpul per kelompok orang-orangnya sih kelihatannya kok pada serius-serius kayak gitu. Aku berusaha mengenali mereka satu per satu. Namanya Iqbal, Ridwan, Rio, Umam, Shofi, Nila, Asya, Mulat dan aku. Lalu pembentukan pengurus kelompok yang saat itu terpilihlah Umam sebagai Pak Ketua, aku – secara terpaksa – jadi sekretaris, Asya jadi Bu bendahara dan sie-sie yang lain. Sampai-sampai aku lupa sie-nya apa saja. Setelah pertemuan pertama dengan teman kelompok setelah berkenalan dan saling bertukar no.HP, pertemuan-pertemuan selanjutnya sering kami lakukan.
            Hingga sampailah kami sepakat untuk mensurvei lokasi KKN sebelum penerjunan. Kami mendapatkan lokasi KKN di Gunung Kidul. Nama dukuhnya Sawah, desa Girisekar, kecamatan Panggang. Jalan yang berkelok, naik turun, pemandangan serba pegunungan di mana-mana, itulah gambaran yang ada di benakku. Sesampainya di sana kami lantas berkenalan dengan keluarga Pak Dukuh yang nantinya akan digunakan sebagai tempat tinggal kami selama KKN. Pak Anjar, begitulah sapaan akrab beliau selaku ketua dukuh Sawah. Ibu Rita, istri dari Pak Anjar dan 2 orang anaknya Anggit yang saat itu duduk di bangku SMP kelas 1 dan Bagus yang masih TK.
            Beberapa lama kami bercengkrama, taklupa diawali dengan menyampaikan maksud kedatangan kami dengan didampingi oleh DPL (Dosen Pendamping Lapangan) lanjut berkenalan satu persatu. Keluarga Pak Dukuh terlihat sangat ramah menyambut kami. Pada akhirnya survei pun selesai dilakukan. Namun ada satu yang bergelayut di benakku, yakni setelah mengetahui bahwasannya antara putra dan putri ditempatkan dalam satu rumah, hanya dipisahkan oleh ruang-ruang kamar. Bisa-bisa bakalan gak pernah lepas kaos kaki nih kecuali di dalam kamar, pikirku. Maklum, dari kelima teman putriku hanya aku sendiri yang penampilannya lain dari pada yang lain.
            Ternyata perjalanan dari Yogya-Panggang menghabiskan waktu selama 1 jam. Ditambah lagi medannya yang ekstrem. Dari kelima teman putriku, hanya aku satu-satunya yang berani bawa motor. Nekad ya...
            Menjelang H-1 sebelum penerjunan kami bagi-bagi tugas untuk membawa barang. Ada barang bawaan yang ditujukan untuk kelompok, ada juga yang ditujukan untuk individu. Tiba-tiba salah satu teman putri yaitu Shofi mendadak minta ganti kelompo karena dia alergi terhadap dingin. Maklum di GK terkenal dengan hawanya yang dingin, apalagi di musim kemarau. Selain itu juga langka air. Kami harus menyediakan budget yang tidak sedikit untuk membeli air.(To be continue...)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar