Senin, 26 Agustus 2013

Makna 17 Agustus



Presented by Kareen el-Qalamy



Apakah kita sudah benar-benar merdeka?
            Pertanyaan di atas menggelitik untuk dikaji apalagi bertepatan memasuki bulan Agustus (Ups...sorry kalau Agustusnya dah mo habis). Memang, setiap tahun di tanggal 17 Agustus kita pasti tidak pernah melewatkan moment bersejarah bangsa Indonesia. Ketika 68 tahun yang lalu bangsa ini bisa melepaskan diri dari cengkeraman penjajah selama 3,5 abad.
            Sebagai seorang warga negara kita patut bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang telah kita rasakan sekarang. Lantas bagaimana sih yang dimaksud dengan merdeka itu? Apakah hanya sekadar lepas dari cengkeraman penjajah saja atau bagaimana? Sudah 68 tahun bangsa ini merdeka namun apa yang sudah diperoleh atau pencapaian apa sajakah yang telah diraih bangsa ini?
            Berbagai pertanyaan muncul berkaitan dengan hari kemerdekaan bangsa Indonesia tercinta. Namun apakah benar bangsa ini telah benar-benar merdeka seutuhnya?
Merdeka dari penjajahan segi militer dan fisik sih iya, namun segi budaya, pemikiran, ekonomi, pendidikan dll apakah sudah merdeka? Sepertinya belum. Dari segi budaya, lihat saja remaja kita sekarang lebih menyukai budaya luar negeri – terlebih Korean holic – dari pada budaya kita sendiri. Segi pemikiran, lagi-lagi remaja kita yang menjadi sasaran. Mereka dicekoki dengan pemikiran-pemikiran Barat yang berujung pada kerusakan moral. Di bidang ekonomi dan industri apalagi, bangsa kita hampir dibanjiri produk impor sehingga kepercayaan masyarakat terhadap produk dalam negeri menurun. Masyarakat kita lebih bangga jika bisa membeli produk luar negeri dengan harga yang sangat mahal daripada produk dalam negeri.
Itu baru sebagian kecil fenomena-fenomena yang terjadi. Lantas apa yang bisa kita lakukan? Kita bisa lakukan aksi walaupun dinilai kecil yakni dengan mengisi kemerdekaan. Melakukan aksi sesuai dengan profesi kita masing-masing dan seprofesional mungkin. Salah satunya dengan gerakan,”Bangga dan Cintai Produk dalam Negeri”, “Bangga dan Cintai Kebudayaan dalam Negeri”, semoga bisa mengantarkan Indonesia kepada makna kemerdekaan sesungguhnya.