Jumat, 06 Januari 2012

Urgensi Kaderisasi

Created by Kareen el-Qalamy

Manusia selain makhluk individual juga sekaligus makhluk sosial. Dimana manusia sangatlah memerlukan interaksi antara satu orang dengan orang yang lain. Tanpa adanya interaksi maka tidak adanya hubungan antara manusia. Karena mereka tidak bisa menjalin hubungan tanpa adanya interaksi.
Namun kalau diperhatikan tidak sedikit orang yang merasa kesultan untuk menjalin interaksi dan bersosialisasi di sana. Terkadang menyendiri dari komunitas yang sebenarnya mengharuskan yang bersangkutan untuk terjun dan berkontribusi di sana. Maka timbulah rasa individualisme antar personal yang tentunya sangat tidak baik apabila dipraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Bisa dilihat dampak dari gaya hidup individualisme yang sudah menjangkiti kehidupan masyarakat perkotaan. Mereka sangat bersikap acuh tak acuh dengan tetangga sebelah rumahnya. Tidak mau tahu dengan kondisi tetangganya, menyibukkan diri dengan aktivitasnya masing-masing karena yang terpenting adalah kebutuhan hidupnya tercukupi.
Padahal sesuai fitrahnya manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya bantuan orang lain. Oleh sebab itu diperlukan suatu komunitas yang berfungsi untuk membangun kedekatan personal dan mempermudah untuk merealisasikan apabila antar anggota komunitas tersebut memiliki visi, misi dan tujuan yang sama. Dan komunitas tersebut tentunya bersifat sesuai dengan bakat atau bidangnya masing-masing.
Biasanya komunitas tersebut sering dinamakan organisasi. Organisasi adalah sebuah perkumpulan dimana orang-orang yang tergabung di dalamnya memiliki semangat untuk merealisasikan tujuan yang sama dan bersifat terstruktur, tersistematis. Karena dengan dibentuknya komunitas tersebut semakin mempermudah dan mempercepat tujuan segera tercapai. Suatu tujuan atau visi,misi yang diinginkan akan segera tercapai apabila dikerjakan secara bersama-sama. Itulah gunanya bergabung dalam suatu organisasi.
Ada banyak hal yang menunjang dan mendukung eksistensi dari suatu organisasi. Terutama mengenai jumlah anggota yang aktif berperan di dalamnya sangatlah berpengaruh. Tidak seikit organisasi yang memang dari sisi kuantitas naggota yang tergabung di dalamnya tidak sedikit tetapi kalau dilihat realitasnya yang aktif berperan serta ternyata sangatlah sedikit dan terbatas jumlahnya. Walaupun secara kuantitas bisa dikatakan bagus tetapi secara kualitas ternyata sangatlah berbanding terbalik.
Sebenarnya yang dipentingkan tidaklah banyaknya kuantitas tetapi kualitasnya yang diutamakan. Namun bukan berarti perekrutan anggota dalam nominal besar tidak perlu dilakukan. Keduanya harus seimbang karena suatu organisasi dapat berjalan dinamis jika dari segi kualitas dan kuantitas anggotanya seimbang.
Sedangkan ada bagian tersendiri yang bertugas untuk menangani terkait perekrutan anggota dan mengenai proses pembinaan anggota. Pada awalnya anggota yang baru tergabung dalam organisasi tersebut dinamakan sebagai anggota baru misalnya, setelah itu ada serangkaian prosesi yang harus dijalani oleh anggota baru tersebut yang secara otomatis mengantarkannya untuk persiapan menjadi calon pengurus.
Kalau dalam organisasi yang menjadikan dakwah sebagai tujuan utamanya bagian tersendiri tersebut dinamakan proses kaderisasi atau alur kaderisasi. Dimana melalui alur kaderisasi tersebut hidup mati suatu organisasi dipertaruhkan. Karena di kaderisasi inilah disebut-sebut sebagai jantungnya suatu organisasi dakwah. Kalau jantungnya sudah berhenti berdetak itu tandanya organisasi tersebut telah mati alias bubar. Bubarnya suatu organisasi apalagi suatu organisasi dakwah sangatlah berbahaya karena langsung bersinggungan dengan kondisi umat pada umumnya.
Oleh karena itu alur dan proses kaderisasi harus senantiasa dilakukan. Tanpa mengenal lelah mencetak kader yang sesuai dengan indikator atau kriteria yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut. Sehingga terbentuklah kepribadian-kepribadian yang unggul dan bisa membawa organisasi tersebut kepada masa depan yang lebih baik. Selain itu dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

4 komentar:

  1. wew... siap-siap untuk kaderisasi angkatan XIV kah?

    oya, kita juga sedang siap-siap untuk klub senin lho ya...
    karina tulisannya juga pernah dimuat di koran to? kyaknya aku pernah membaca lho..

    BalasHapus
  2. Kaderisasi selalu menjadi senjata andalan sebuah keberjalanan organisasi ataupun individu... Setiap orang dan individu melakukan kaderisasi... Dengan memandang jauh kedepan melihat keterbutuhan dan perlunya memiliki generasi penerus, maka membuat kaderisasi menjadi penting...
    Selalu semangat melakukan kaderisasi, dan membentuk kader-kader yang lebih baik dari yang sebelumnya...

    BalasHapus
  3. Yang jadi pertanyaan, bagaimana agar kualitas pengkaderan meningkat? minimalnya tetap terjaga?

    BalasHapus
  4. Utk Angga Kusuma : Maaf Ms, na dh lama gk nongol d FLP. Iy, pernah.Ms baca yg d koran mana?

    BalasHapus