Manusia adalah makhluk sosial.
Dimana pun dan kapan pun manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya bantuan
atau berinteraksi dari orang lain. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika
banyak bermunculan perkumpulan-perkumpulan yang terdapat banyak manusia di
dalamnya. Perkumpulan tersebut terbentuk karena adanya kesamaan visi dan misi
yang ingin dicapai. Perkumpulan tersebut sering dinamakan organisasi.
Banyak
sekali jenis organisasi. Ada yang bergerak di bidang kemanusiaan, bidang
sosial, bidang keagamaan, bidang perekonomian, bidang seni dan budaya, dan
lain-lain. Masing-masing jenis organisasi tersebut memiliki banyak penggemar
masing-masing pula.
Di
bidang pendidikan, khususnya di dunia mahasiswa juga tidak bisa lepas dari
kegiatan berorganisasi. Karena keikutsertaan mahasiswa di organisasi merupakan sarana
pembelajaran selain di ruang kelas. Dengan berorganisasi dapat melatih siswa
untuk mempraktikkan mengenai ilmu apa saja yang telah mereka dapat. Juga
sekaligus mempelajari ilmu-ilmu yang tidak mereka dapatkan di ruang
perkuliahan, seperti soft skill dan sebagainya.
Salah
satu organisasi yang hampir ada di seluruh kampus yaitu KAMMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia). Dimana KAMMI ini bergerak dalam lingkup keagamaan,
sosial dan kelimuwan. Anggota yang ikut di dalamnya hampir tidak pernah sepi.
Apalagi sekarang momen penerimaan mahasiswa baru, ketika mereka sedang
menjalani masa-masa awal perkuliahan. Tentu pencarian jati dirilah yang mereka
lakukan. Upaya yang biasa dilakukan adalah dengan mendaftarkan diri ikut ke
dalam organisasi.
Ketika
seorang mahasiswa gabung di organisasi, tidak serta merta langsung diterima
begitu saja sebagai anggota. Tetapi, harus mengikuti serangkaian event yang telah ditentukan olah organisasi
tersebut sehingga resmi menjadi anggota. Kalaupun tidak bisa mengikuti,
biasanya calon anggota secara otomatis dinyatakan gugur alias tidak diterima
sebagai anggota organisasi tersebut.
Seperti
halnya KAMMI, mempunyai cara tersendiri untuk menyambut calon anggotanya.
Serangkaian event yang harus diikuti
bagi calon anggota setelah mendaftarkan diri yaitu harus mengikuti Training
Kepemimpinan atau bahasa kerennya ( Dauroh
Marhalah 1) itu untuk jenjang AB 1 (Anggota Biasa 1). Karena keanggotaan di
KAMMI mempunyai jenjang tertentu. Jenjang AB1, AB2, AB3.
Untuk
calon anggota KAMMI memang diwajibkan mengikuti DM 1. Disitu nanti akan
diberikan sejumlah materi yang sangat memang dibutuhkan bagi anggota KAMMI ke
depannya. Penyampaian materi biasanya dilakukan dengan metode klasikal dan
metode FGD (Forum Grup Discussion). Metode seperti itu memang cocok apalagi
jika disesuaikan dengan materi dan jumlah peserta yang ada. Terkadang ada
materi yang tidak sesuai jika disampaikan secara FGD atau klasikal. Ada pula
terlalu banyaknya peserta yang mendaftar, sehingga penyampaian materi menjadi
kurang efektif.
Agar
DM 1 lebih efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, diperlukan
pengelolaan yang baik. Pengelolaan dari teknis pelaksanaan dari awal DM sampai
berakhirnya DM entah itu dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Perangkat-perangkat yang berfungsi sebagai pelaksana juga harus dipersiapkan
secara matang. Dari panitia pelaksanaan
DM, MOT, MCR dan lain sebagainya. Karena salah satu aspek keberhasilan DM yaitu
adanya perangkat yang memang berkompeten menghandel ranah dan tugasnya
masing-masing.
Sehingga,
pembekalan untuk menjadi perangkat DM yang bagus memang sangat diperlukan. Oleh
sebab itu diperlukan semacam suplemen yang memang itu sengaja diadakan guna
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari seorang perangkat khususnya
instruktur. Kalau instruktur sudah mempunyai kemampuan sesuai dengan indikator
instruktur yang baik maka tidak hanya DM saja tetapi segala dauroh-dauroh yang
diadakan oleh KAMMI akan berdampak positif bagi peserta yang mengikutinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar