Rabu, 19 September 2012

Instruktur untuk Dauroh

Presented by Kareen El-Qalamy


Manusia adalah makhluk sosial. Dimana pun dan kapan pun manusia tidak bisa terlepas dari yang namanya bantuan atau berinteraksi dari orang lain. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika banyak bermunculan perkumpulan-perkumpulan yang terdapat banyak manusia di dalamnya. Perkumpulan tersebut terbentuk karena adanya kesamaan visi dan misi yang ingin dicapai. Perkumpulan tersebut sering dinamakan organisasi.
            Banyak sekali jenis organisasi. Ada yang bergerak di bidang kemanusiaan, bidang sosial, bidang keagamaan, bidang perekonomian, bidang seni dan budaya, dan lain-lain. Masing-masing jenis organisasi tersebut memiliki banyak penggemar masing-masing pula.
            Di bidang pendidikan, khususnya di dunia mahasiswa juga tidak bisa lepas dari kegiatan berorganisasi. Karena keikutsertaan mahasiswa di organisasi merupakan sarana pembelajaran selain di ruang kelas. Dengan berorganisasi dapat melatih siswa untuk mempraktikkan mengenai ilmu apa saja yang telah mereka dapat. Juga sekaligus mempelajari ilmu-ilmu yang tidak mereka dapatkan di ruang perkuliahan, seperti soft skill dan sebagainya.
            Salah satu organisasi yang hampir ada di seluruh kampus yaitu KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Dimana KAMMI ini bergerak dalam lingkup keagamaan, sosial dan kelimuwan. Anggota yang ikut di dalamnya hampir tidak pernah sepi. Apalagi sekarang momen penerimaan mahasiswa baru, ketika mereka sedang menjalani masa-masa awal perkuliahan. Tentu pencarian jati dirilah yang mereka lakukan. Upaya yang biasa dilakukan adalah dengan mendaftarkan diri ikut ke dalam organisasi.
            Ketika seorang mahasiswa gabung di organisasi, tidak serta merta langsung diterima begitu saja sebagai anggota. Tetapi, harus mengikuti serangkaian event yang telah ditentukan olah organisasi tersebut sehingga resmi menjadi anggota. Kalaupun tidak bisa mengikuti, biasanya calon anggota secara otomatis dinyatakan gugur alias tidak diterima sebagai anggota organisasi tersebut.
            Seperti halnya KAMMI, mempunyai cara tersendiri untuk menyambut calon anggotanya. Serangkaian event yang harus diikuti bagi calon anggota setelah mendaftarkan diri yaitu harus mengikuti Training Kepemimpinan atau bahasa kerennya ( Dauroh Marhalah 1) itu untuk jenjang AB 1 (Anggota Biasa 1). Karena keanggotaan di KAMMI mempunyai jenjang tertentu. Jenjang AB1, AB2, AB3.
            Untuk calon anggota KAMMI memang diwajibkan mengikuti DM 1. Disitu nanti akan diberikan sejumlah materi yang sangat memang dibutuhkan bagi anggota KAMMI ke depannya. Penyampaian materi biasanya dilakukan dengan metode klasikal dan metode FGD (Forum Grup Discussion). Metode seperti itu memang cocok apalagi jika disesuaikan dengan materi dan jumlah peserta yang ada. Terkadang ada materi yang tidak sesuai jika disampaikan secara FGD atau klasikal. Ada pula terlalu banyaknya peserta yang mendaftar, sehingga penyampaian materi menjadi kurang efektif.
            Agar DM 1 lebih efektif dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, diperlukan pengelolaan yang baik. Pengelolaan dari teknis pelaksanaan dari awal DM sampai berakhirnya DM entah itu dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perangkat-perangkat yang berfungsi sebagai pelaksana juga harus dipersiapkan secara matang.  Dari panitia pelaksanaan DM, MOT, MCR dan lain sebagainya. Karena salah satu aspek keberhasilan DM yaitu adanya perangkat yang memang berkompeten menghandel ranah dan tugasnya masing-masing.
            Sehingga, pembekalan untuk menjadi perangkat DM yang bagus memang sangat diperlukan. Oleh sebab itu diperlukan semacam suplemen yang memang itu sengaja diadakan guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dari seorang perangkat khususnya instruktur. Kalau instruktur sudah mempunyai kemampuan sesuai dengan indikator instruktur yang baik maka tidak hanya DM saja tetapi segala dauroh-dauroh yang diadakan oleh KAMMI akan berdampak positif bagi peserta yang mengikutinya.
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar