Rabu, 08 Januari 2014

Merasa Asing



Presented by Kareen el-Qalamy



Entah apa yang kurasakan sekarang. Rasanya waktu cepat sekali berjalan. Sesekali flash back empat tahun yang lalu. Saat pertama kali kaki ini menginjakkan langkah. Langkah optimis penuh harap saat memasuki gerbang itu. Semua angan-angan dan cita-cita terpanjatkan di sana.
            Hari demi hari kulalui tanpa halangan berarti. Pertemanan, suka cita, duka cita, keakraban, kekeluargaan, kekompakan, perjuangan, persaudaraan, persahabatan, persaingan sehat untuk mendapatkan yang terbaik, nasihat dan petuah dari sang dosen yang selalu menyegarkan motivasiku dan menjadi sumber inspirasiku.
            Namun sayang, itu semua tinggalah berjuta bahkan takterhingga banyaknya kenangan yang akan selalu menghiasi ingatanku. Sebagai penghias kenangan yang suatu saat nanti akan menimbulkan kerinduan yang teramat sangat. Kerinduan akankah momen-momen seperti itu bisa kembali kurasakan?
            Kini, empat tahun berlalu sudah. Semuanya menjadi asing bagiku. Bahkan aku sendiri pun juga merasa asing. Merasa asing ketika kucoba memasuki gerbang itu kembali. Kenapa tidak seperti yang kurasakan selama empat tahun yang lalu? Sontak memori itu pun merasuki seluruh jiwaku. Kembali terbayang kenangan masa lalu yang sangat indah dan sayang apabila dilupakan. Seketika itu pula aku tersadar, tersadar dari dekapan memori bahwasannya semuanya telah berubah.
            Sabtu, 14 Desember 2013 akan menjadi salah satu hari bersejarah bagiku. Di batas tanggal itulah seperti keluar dari dunia yang selama ini aku merasa nyaman di dalamnya dan mulai memasuki dunia lain yang sudah barang tentu aku merasa asing baginya. Dunia lain yang membuatku harus berproses dari awal dengan bekal yang telah aku dapatkan. Berproses untuk menjadi insan yang lebih baik dan lebih bermanfaat bagi umat. Karena di dunia lainlah kita bisa membuktikan, apakah kita bisa mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang telah diperoleh sebaik-baik mungkin kepada masyarakat demi terciptanya kemashlahatan umat ataukah hanya bisa kita pendam sehingga tidak membawa pengaruh sama sekali?
            Sekarang ini aku hanya bisa diam terpaku. Merenungi semuanya yang telah terjadi. Waktu terus berlalu, hidup juga harus terus berjalan. Saatnya menatap masa depan dan merencanakan kesuksesan-kesuksesan apalagi yang akan diraih. Yang berlalu biarlah berlalu. Kenangan itu akan selamanya kusimpan dan menjadi pembelajaran, sumber inspirasi yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Sampai akhir h