Rabu, 13 Juni 2012

Tulisan, Media Dakwah Ideal


By Karina Pramitasari
                Manusia melakukan berbagai macam aktivitas. Salah satunya adalah aktivitas menulis. Menulis apapun itu, pasti tetap dilakukan. Diibaratkan menulis tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia. Tulisan memang menjadi salah satu media komunikasi selain melalui media lisan. Walaupun melalui media lisan bisa dianggap lebih praktis tidak bertele-tele, langsung ke inti pembicaraan. Namun media lisan tidak bisa dipakai di segala suasana. Sedangkan melalui media tulis bisa dipakai pada situasi formal maupun informal.
                Melalui media tulisan apa yang akan disampaikan lebih terstruktur dan lebih leluasa. Bahkan lebih mengena di hati orang yang membacanya. Oleh sebab itu manfaat adanya tulisan itu sangatlah penting. Dimana tingginya kualitas tulisan di suatu daerah atau wilayah mencerminkan tingginya suatu peradaban dan kebudayaan di suatu wilayah atau daerah tersebut.
                Hal ini bisa dilihat pada tingginya kebudayaan Islam dengan berkembang pesatnya karya-karya tulis baik itu yang berbentuk sastra maupun non sastra. Banyaknya kitab-kitab yang dihasilkan entah itu yang berbentuk karangan sendiri atau yang berbentuk terjemahan dari kitab-kitab yang berbahasa Yunani.
                Tulisan juga bisa mendeskripsikan suatu sejarah. Itu bisa dibuktikan dari banyaknya prasasti yang ditemukan. Prasasti itu dapat menceritakan tentang kelangsungan suatu kerajaan atau peradaban yang ada di masa lampau. Dan inilah salah satu kelebihan dari media tulis. Dapat mendokumentasikan suatu kejadian yang telah terjadi.
                Apalagi untuk menjalin suatu hubungan terlebih hubungan dengan masyarakat. Tidak bisa hanya mengandalkan media lisan saja. Akan lebih maksimal jika selain melalui media lisan juga melalui media tulis. Hal ini tentu sangat berpengaruh juga untuk kemajuan dakwah. Dakwah identik dengan penyampaian atau ajakan yang biasanya dilakukan melalui media lisan. Namun cara ini dirasa kurang maksimal karena apa yang disampaikan tidak berbekas bagi para audien.  Akan lebih efektif setelah para audien mendengar apa yang telah disampaikan lantas segera metransfer lewat media tulis. Jadi ilmu yang didapat tidak segera hilang.
                Salah satu metode agar ilmu tidak cepat hilang bahkan bisa tahan lama awet bisa digunakan kapanpun dan dimanapun adalah dengan cara ditulis. Dengan ditulis ilmu bisa diwariskan untuk beberapa generasi yang akan datang. Maka dari itu adanya kebiasaan yang harus digalakkan agar masyarakat gemar menulis. Dengan media tulis apa yang diketahui bisa disampaikan kepada orang lain dengan lebih berkesan tentunya.






               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar