Hari
ini hari yang cerah. Mengawali segala aktivitas dengan penuh semangat. Apalagi
hari ini merupakan hari yang spesial buatku. Hari di saat menjalani suatu
kegiatan yang berbeda dibanding hari-hari biasanya. Karena hari ini aku akan silaturahim
ke salah satu rumah teman sekaligus piknik ke salah satu objek wisata.
Dengan
kesepakatan berkumpul di depan kampus APMD Yogya, menunggu beberapa rombongan
teman. Berangkat dengan menggunakan sepeda motor. Diiringi penuh rasa suka cita
karena jarang sekali mengadakan agenda semacam ini. Maklum hampir setiap hari
berkutat dengan tugas-tugas perkuliahan yang tiada henti menghampiri. Memaksa
setiap mahasiswa untuk selalu mengejar deadline.
Memang
moment-moment seperti ini yang dinanti-nanti. Sangat cocok untuk ajang refreshing dari segala kepenatan yang
selalu menghantui. Suasana hari yang sangat mendukung dilakukannya kegiatan
semacam ini. Langit yang cerah dan nuansa kebersamaan yang ada sungguh sangat
mengesankan.
Tujuan
pertama yaitu dengan mengunjungi rumah teman yang ada di salah satu desa di
Gunung Kidul. Selama perjalanan medan yang ditempuh sangatlah menantang.
Jalannya yang tidak rata alias berkelok-kelok, ditambah dengan naik dan turun
yang begitu curamnya. Semakin mendebarkan saja perjalanan kali ini. Apalagi aku
harus memboncengkan salah satu teman. Wah...serasa seorang pembalap yang sedang
menaklukkan sirkuit saat pertandingan berlangsung.
Selama
kurang lebih tiga jam berada di atas motor. Rasanya sangat capek tetapi juga
sangat menyenangkan. Akhirnya tibalah pada sebuah rumah yang masih nampak asri
dengan nuansa alam pedesaannya, sungguh alami. Di sana masih banyak pepohonan
yang rimbun, suara burung berkicau merdu dan udara sejuk memenuhi rongga dada
walaupun waktu sudah beranjak siang.
Sambutan
hangat sang pemilik rumah menyambut kedatangan kami. Mengingatkanku akan
keluargaku di rumah. Mereka lantas mempersilakan kami duduk agar mencari posisi
ternyaman untuk kami bersilaturahim. Acara ramah tamahpun dimulai, serasa
semakin menambah kedekatan jalinan ukhuwah antara kami. Tidak beberapa lama
hidangan pun keluar. Saat-saat yang paling dinanti apalagi setelah menempuh
perjalanan yang jauh dan mendebarkan. Dengan melirik ke beberapa hidangan,
maksud hati ingin segera mencicipi tetapi rasa pekewuh tiba-tiba muncul karena tuan rumah belum mempersilakan.
Setelah
dipersilakan dan teman-teman yang lain juga mengambil, nikmatnya mak nyus. Diselingi senda gurau
teman-teman semakin menambah semarak saja. Kedatangan kami bukan hanya sebatas silaturahim
saja. aada momen spesial yaitu tukar kado bagi setiap orang. Setiap orang
diminta membawa kado masing-masing lalu ditukarkan ke teman lainnya. Sistem
penukarannya tidak sebatas sesama jenis tetapi antar jenis. Jadi bisa saja
putri mendapat kado dari putra dan begitu sebaliknya.
Penukaran
kado pun dimulai, dengan pemberian nomor pada kado masing-masing. Lalu diundi,
kira-kira dapat kado nomor berapa. Kado yang kubawa sangatlah sederhana yang
penting bisa diambil manfaatnya. Aku akhirnya mendapat nomor undian 17.
Menurutku nomor yang sangat cantik karena mengandung angka istimewa.
Dengan
penuh rasa penasaran ingin segera membuka sambil memastikan apakah teman-teman
yang lain sudah mendapatkannya atau belum. Setelah semuanya dapat, lalu
serentak untuk membukanya. Taampilan luar kado yang kuperoleh sangatlah
menarik. Kreatif sekali orang yang membungkusnya. Setelah kubuka, betapa
terkejutnya aku. Sebuah kain panjang kukeluarkan dari bungkus kadonya. Ternyata
aku mendapatkan sebuah dasi.
Tidak
hanya sebuah dasi saja tetapi ada secarik kertas juga di dalamnya. Mungkin
isinya sebuah pesan dan ternyata benar. Pesan yang ada di kertas tersebut
bertuliskan,”Kalau yang mendapat seorang laki-laki bisa dibuat kerja. Kalau
yang mendapatkannya adalah perempuan bisa diberikan pada suaminya besok.”
Ya Allah, kok
lucu banget sih. Serta merta gelak tawa tidak dapat kutahan. Wah...mendapat
kado sekaligus mendapat amanah nih. Amanah untuk disampaikan kepada suamiku
kelak. Bahkan sampai sekarang aku belum tahu siapa nanti yang akan menjadi
suamiku. Tentu ini akan menjadi cerita unik tersendiri yang nantinya akan
kuceritakan kepadanya. Semoga saja dia menerima dasi istimewa yang kuberikan.
Untuk sementara ini sampai tibanya waktu Allah mempertemukan kami, dasi ini akan
kusimpan sebaik-baik mungkin karena nanti akan kuberikan untuk orang yang teristimewa
dalam hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar