Jumat, 06 Juli 2012

Dasi Istimewa



            Hari ini hari yang cerah. Mengawali segala aktivitas dengan penuh semangat. Apalagi hari ini merupakan hari yang spesial buatku. Hari di saat menjalani suatu kegiatan yang berbeda dibanding hari-hari biasanya. Karena hari ini aku akan silaturahim ke salah satu rumah teman sekaligus piknik ke salah satu objek wisata.
            Dengan kesepakatan berkumpul di depan kampus APMD Yogya, menunggu beberapa rombongan teman. Berangkat dengan menggunakan sepeda motor. Diiringi penuh rasa suka cita karena jarang sekali mengadakan agenda semacam ini. Maklum hampir setiap hari berkutat dengan tugas-tugas perkuliahan yang tiada henti menghampiri. Memaksa setiap mahasiswa untuk selalu mengejar deadline.
            Memang moment-moment seperti ini yang dinanti-nanti. Sangat cocok untuk ajang refreshing dari segala kepenatan yang selalu menghantui. Suasana hari yang sangat mendukung dilakukannya kegiatan semacam ini. Langit yang cerah dan nuansa kebersamaan yang ada sungguh sangat mengesankan.
            Tujuan pertama yaitu dengan mengunjungi rumah teman yang ada di salah satu desa di Gunung Kidul. Selama perjalanan medan yang ditempuh sangatlah menantang. Jalannya yang tidak rata alias berkelok-kelok, ditambah dengan naik dan turun yang begitu curamnya. Semakin mendebarkan saja perjalanan kali ini. Apalagi aku harus memboncengkan salah satu teman. Wah...serasa seorang pembalap yang sedang menaklukkan sirkuit saat pertandingan berlangsung.
            Selama kurang lebih tiga jam berada di atas motor. Rasanya sangat capek tetapi juga sangat menyenangkan. Akhirnya tibalah pada sebuah rumah yang masih nampak asri dengan nuansa alam pedesaannya, sungguh alami. Di sana masih banyak pepohonan yang rimbun, suara burung berkicau merdu dan udara sejuk memenuhi rongga dada walaupun waktu sudah beranjak siang.
            Sambutan hangat sang pemilik rumah menyambut kedatangan kami. Mengingatkanku akan keluargaku di rumah. Mereka lantas mempersilakan kami duduk agar mencari posisi ternyaman untuk kami bersilaturahim. Acara ramah tamahpun dimulai, serasa semakin menambah kedekatan jalinan ukhuwah antara kami. Tidak beberapa lama hidangan pun keluar. Saat-saat yang paling dinanti apalagi setelah menempuh perjalanan yang jauh dan mendebarkan. Dengan melirik ke beberapa hidangan, maksud hati ingin segera mencicipi tetapi rasa pekewuh tiba-tiba muncul karena tuan rumah belum mempersilakan.
            Setelah dipersilakan dan teman-teman yang lain juga mengambil, nikmatnya mak nyus. Diselingi senda gurau teman-teman semakin menambah semarak saja. Kedatangan kami bukan hanya sebatas silaturahim saja. aada momen spesial yaitu tukar kado bagi setiap orang. Setiap orang diminta membawa kado masing-masing lalu ditukarkan ke teman lainnya. Sistem penukarannya tidak sebatas sesama jenis tetapi antar jenis. Jadi bisa saja putri mendapat kado dari putra dan begitu sebaliknya.
            Penukaran kado pun dimulai, dengan pemberian nomor pada kado masing-masing. Lalu diundi, kira-kira dapat kado nomor berapa. Kado yang kubawa sangatlah sederhana yang penting bisa diambil manfaatnya. Aku akhirnya mendapat nomor undian 17. Menurutku nomor yang sangat cantik karena mengandung angka istimewa.
            Dengan penuh rasa penasaran ingin segera membuka sambil memastikan apakah teman-teman yang lain sudah mendapatkannya atau belum. Setelah semuanya dapat, lalu serentak untuk membukanya. Taampilan luar kado yang kuperoleh sangatlah menarik. Kreatif sekali orang yang membungkusnya. Setelah kubuka, betapa terkejutnya aku. Sebuah kain panjang kukeluarkan dari bungkus kadonya. Ternyata aku mendapatkan sebuah dasi.
            Tidak hanya sebuah dasi saja tetapi ada secarik kertas juga di dalamnya. Mungkin isinya sebuah pesan dan ternyata benar. Pesan yang ada di kertas tersebut bertuliskan,”Kalau yang mendapat seorang laki-laki bisa dibuat kerja. Kalau yang mendapatkannya adalah perempuan bisa diberikan pada suaminya besok.”
Ya Allah, kok lucu banget sih. Serta merta gelak tawa tidak dapat kutahan. Wah...mendapat kado sekaligus mendapat amanah nih. Amanah untuk disampaikan kepada suamiku kelak. Bahkan sampai sekarang aku belum tahu siapa nanti yang akan menjadi suamiku. Tentu ini akan menjadi cerita unik tersendiri yang nantinya akan kuceritakan kepadanya. Semoga saja dia menerima dasi istimewa yang kuberikan. Untuk sementara ini sampai tibanya waktu Allah mempertemukan kami, dasi ini akan kusimpan sebaik-baik mungkin karena nanti akan kuberikan untuk orang yang teristimewa dalam hidupku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar