Sabtu, 23 Maret 2013

La Tahzan


Presented by Kareen el-Qalamy


Inna ma’al ‘usri yusro, sungguh menandakan adanya secercah harapan di balik segala permasalahan hidup. Lantas menimbulkan rasa optimisme untuk melangkah ke depan karena habis gelap terbitlah terang. Diibaratkan sayur tanpa garam jika suatu kehidupan tanpa adanya masalah.
            Masalah yang datang tergantung tanggapan masing-masing orang seperti apa. ada yang menganggapnya sebagai peringatan, ada yang menganggap sebagai ujian, bahkan ada juga musibah itu sebagai azab, na’udzubillah. Beruntung bagi mereka jika masalah yang datang sebagai ujian yang harus dilalui. Mengapa? Dikarenakan itu bearti merupakan tanda-tanda naik derajat seperti halnya siswa yang memang harus mengikuti ujian untuk naik kelas. Seorang muslim belum dianggap beriman jika dia belum diberi musibah.
            Bagi yang menganggap masalah sebagai peringatan, itu berarti bisa dijadikan sebagai peluang emas untuk dimanfaatkan sebagai sarana melatih kesabaran, keikhlasan dan kesyukuran. Ini sebagai tanda bahwa Allah masih sayang terhadap hamba-Nya. Peringatan untuk selalu berbuat baik dan peringatan untuk selalu menjauhi perbuatan buruk.
            Namun, jangan sampai masuk dalam kategori datangnya masalah merupakan azab yang harus diterima. Azab selalu identik dengan hal-hal yang buruk. Sama halnya dengan hukuman. hukuman bagi siapa saja yang melakukan perbuatan buruk juga.
Manusia hanyalah merencanakan dan Allah yang menentukan. Apabila ketentuan Allah tidak seindah yang kita harapkan, memang itu merupakan masalah bagi kita. Namun, alangkah lebih bijak jika permasalahan terseut bisa dikelola dan diselesaikan secara baik-baik. Menyelesaikan masalah tanpa masalah. So, La Tahzan, innallaha ma’ana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar