Presented by Kareen el-Qalamy
Inna ma’al ‘usri yusro,
sungguh menandakan adanya secercah harapan di balik segala permasalahan hidup. Lantas
menimbulkan rasa optimisme untuk melangkah ke depan karena habis gelap
terbitlah terang. Diibaratkan sayur tanpa garam jika suatu kehidupan tanpa
adanya masalah.
Masalah yang datang tergantung
tanggapan masing-masing orang seperti apa. ada yang menganggapnya sebagai
peringatan, ada yang menganggap sebagai ujian, bahkan ada juga musibah itu
sebagai azab, na’udzubillah. Beruntung
bagi mereka jika masalah yang datang sebagai ujian yang harus dilalui. Mengapa?
Dikarenakan itu bearti merupakan tanda-tanda naik derajat seperti halnya siswa yang
memang harus mengikuti ujian untuk naik kelas. Seorang muslim belum dianggap
beriman jika dia belum diberi musibah.
Bagi yang menganggap masalah sebagai
peringatan, itu berarti bisa dijadikan sebagai peluang emas untuk dimanfaatkan
sebagai sarana melatih kesabaran, keikhlasan dan kesyukuran. Ini sebagai tanda
bahwa Allah masih sayang terhadap hamba-Nya. Peringatan untuk selalu berbuat
baik dan peringatan untuk selalu menjauhi perbuatan buruk.
Namun, jangan sampai masuk dalam
kategori datangnya masalah merupakan azab yang harus diterima. Azab selalu
identik dengan hal-hal yang buruk. Sama halnya dengan hukuman. hukuman bagi
siapa saja yang melakukan perbuatan buruk juga.
Manusia hanyalah merencanakan dan Allah yang
menentukan. Apabila ketentuan Allah tidak seindah yang kita harapkan, memang
itu merupakan masalah bagi kita. Namun, alangkah lebih bijak jika permasalahan
terseut bisa dikelola dan diselesaikan secara baik-baik. Menyelesaikan masalah
tanpa masalah. So, La Tahzan, innallaha
ma’ana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar