Minggu, 29 Januari 2012

Derajat Kemuliaan Perempuan

Created by Kareen el-Qalamy

Allah sungguh sangat adil. Menciptakan setiap makhluknya secara berpasang- pasangan agar tidak ada ketimpangan di dalamnya. Sehingga timbul harmonisasi dalam kehidupan ini. Gelap-terang, senang-sedih, hidup-mati, bertemu-berpisah dan masih banyak lagi. Makhluk Allah yang dicipta salah satunya perempuan – pria. Dua makhluk yang sangat unik. Berawal dari diciptanya Adam di syurga, karena merasa kesepian lantas diciptanya Hawa untuk mengisi hari-hari kesendiriannya.
Dicipta dari tulang rusuk bagian kiri dari Adam, Hawa setia mendampinginya. Sampai suatu ketika datanglah iblis merasa iri dengan kenikmatan yang mereka peroleh. Mulailah iblis melancarkan serangan, menggoda dua insan tersebut. Namun mau bagaimana lagi, dimulai dari Hawa yang dengan mudahnya terpengaruh oleh bujuk rayuan sang iblis, lantas membuat Adam termakan juga. Sehingga menyebabkan Allah murka dan menurunkan mereka berdua ke dunia. Bahkan mereka diturunkan dalam keadaan terpisah satu sama lain.
Kisah yang sangat menyentuh. Yang menjadi sorotan di sini adalah Hawa. Hawa, seorang perempuan pertama yang diciptakan oleh Allah. Sungguh unik memang jika kita memperhatikan makhluk yang namanya perempuan. Seperti ada sesuatu yang dahsyat dibalik keelokan rupanya. Dibalik kelemahlembutannya, dibalik sifat dan karakter khas seorang perempuan. Diibaratkan layaknya dua mata uang yang saling berkebalikan.
Memang sudah kodratnya manusia diberikan dua pilihan untuk menentukan jalan hidupnya. Apakah mau memilih menapaki hidup berada dalam jalan petunjuk-Nya. Ataukah malah sebaliknya, lebih memilih hidup tanpa menghiraukan kaidah dan syariat agama. Begitu pula seorang perempuan.
Memilih untuk menjadi seorang baik-baik atau sebaliknya. “Baik-baik” di sini adalah menjadi seorang muslimah yang taat. Karena dibalik setiap pilihan ada tanggung jawab masing-masing. Apakah kita siap menanggung segala konsekuensinya atau tidak. Hal tersebut tentu mempengaruhi sikap dan perilaku keseharian. Kalau memilih untuk menjadi perempuan baik maka ia akan berusaha untuk berbuat yang baik pula. Sikap yang ditunjukkan akan menggambarkan karakter dan kepribadian yang dimiliki.
Begitu pula ketika berinteraksi dengan orang lain. Orang lain akan memberikan respon sesuai dengan apa yang kita sampaikan. Jadi semuanya kembali ke diri pribadi masing-masing. Apa-apa yang dilakukan efeknya akan kembali ke pelakunya sendiri. Jika bergaul denghan orang lain secara baik, dengan menghormati, menghargai, tidak menggangu hak-hak pribadi, maka suasana harmoni akan tercipta.
Namun akhir-akhir perlakuan terhadap perempuan cenderung negatif. Walaupun kedudukan perempuan sekarang ini sejajar dengan pria. Tetapi ada sesuatu yang aneh di sini, justru tingkat kejahatan dan kekerasan yang dialami perempuan semakin meningkat. Lihat saja banyak kasus atau tindak kriminal terjadi setiap saat dan dapat dijumpai dimanapun. Sekarang ini tindak kriminal yang paling rawan dialami oleh perempuan adalah pelecehan seksual. Kejadian tersebut terjadi di mana-mana bahkan kasus perkosaan pun terjadi di dalam angkot.
Sungguh fenomena yang sangat mengerikan. Bagaimana tidak, hal tersebut menandakan sudah sedemikian parahnya degradasi moral masyarakat. Dan yang paling dirugikan dalam masalah ini tentu perempuan. Lantas tidak serta merta menyalahkan pihak-pihak tertentu karena semuanya bertanggung jawab atas kasuss ini.
Walaupun perempuan menjadi korbannya, tidak menutup kemungkinan perempuan sendiri juga ikut bertanggung jawab. Karena kalau perempuan tidak memancing terlebih dahulu tentu terjadinya hal tersebut akan dapat diminimalisir. Dapat dilihat dari segi tren berbusana sekarang sudah sangat jauh mengalami pergeseran jika dibandingkan dengan zaman dulu. Tren berbusana sekarang lebih berani memperlihatkan aurat perempuan yang seharusnya tertutup rapat.
Tidak mengherankan dengan terbukanya aurat di sana-sini, nafsu birahi akan mudah terpancing khusunya bagi kaum pria. Karena mereka disuguhkan dengan pemandangan yang seharusnya tidak mereka lihat sehingga nafsu tersebut sulit untuk dikontrol maka aksi pemerkosaan sangat mudah terjadi dimanapun dan kapanpun itu. Bagi mereka yang sudah mempunyai pasangan hidup, nafsu yang muncul bisa segera disalurkan secara halal tentunya. Namun bagi mereka yang masih single hal tersebut tentu sangatlah menyiksa karena mereka harus menahan sekuat tenaga untuk tidak melakukan perbuatan bejat tersebut.
Upaya yang bisa dilakukan baik itu pria dan perempuan adalah dengan menundukkan pandangan dari hal-hal yang berbau porno. Dan yang menjadi kunci utama di sini adalah perempuan itu sendiri. Apabila perempuan bisa menjaga perhiasan yang seharusnya tidak mereka perlihatkan, dalam konteks di sini adalah pandai menjaga dan menutup aurat agar tidak sembarang orang bisa melihatnya kecuali mahramnya maka angka tindak pelecehan seksual akan bisa ditekan bahkan bisa menurun kuantitasnya. Dan secara otomatis derajat kemuliaan pereempuan dijunjung tinggi.
Diibaratkan laksana intan berlian yang kilaunya terus terpancar, tinggi nilainya karena dijaga dan disimpan rapi di tempat yang aman. Sungguh beruntung perempuan yang penampilan dan tingkah lakunya seperti intan berlian tersebut. Namun akan sangat berbeda jika diibaratkan seperti buah-buahan yang terbuka dijual di pinggir jalan. Sembarang orang bisa memegangnya secara leluasa. Buah-buahan tersebut tidak akan tahan lama dan akhirnya membusuk. Oleh sebab itu jangan mau menjadi buah, berusahalah untuk menjadi intan berlian sehingga hanya orang-orang pilihan yang bisa melihat keelokannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar