Kamis, 16 Juni 2011

Indahnya Bersama Rohis

Ketika teringat kenangan indah itu. Serasa ingin mengulang kembali. Sungguh berkesan dan tak akan pernah terlupa. Seperti sebuah keberuntungan buatku. Pengalaman yang sangat langka. Tidak bisa diperoleh kalau hanya aktif di bidang akademik saja. Organisasi, ya organisasi.
Di dalam organisasi aku bisa belajar banyak hal. Organisasi di sini bukan hanya sekadar organisasi, namun lain daripada yang lain. Rohani Islam Siswa, biasa dikenal dengan sebutan Rohis. Organisasi yang bernafaskan ke-Islaman. Dimana di dalamnya tempat berkumpul siswa-siswa yang masih peduli akan perjuangan dakwah ini.
Perkenalanku dengan rohis bermula saat kegiatan MOS (Masa Orientasi Siswa). Ada sebuah sesi yang membahas organisasi apa saja yang ada di SMA tercinta. Salah satunya adalah Rohis. Memang ketertarikan sejak awal ingin mencari organisasi yang bernuansa Islam. Dilihat dari segi kondisi tentu lebih kondusif. Mendukung untuk membentuk karakter siswa yang memiliki kepribadian dan berakhlak mulia.
Apalagi jika ditinjau dari pergaulan anak remaja zaman sekarang. Usia-usia SMA merupakan masa pencarian jati diri remaja. Bagi remaja yang tidak mempunyai prinsip hidup, dengan mudahnya terombang-ambing oleh arus pergaulan yang semakin bobrok saja. Alih-alih berlandaskan kebebasan demokrasi, memperjuangkan HAM. Tetapi apa yang didapat, kebebasan tanpa batas yang tidak memperhatikan norma-norma, peraturan formal dan hukum agama.
Itulah yang membuatku miris, melihat kebanyakan anak muda sekarang. Dengan bangganya mereka mengikuti budaya barat yang perlahan tetapi pasti, akan menjerumuskan pengikutnya ke kubangan dosa. Berawal dari salah dalam menentukan lingkungan pergaulan. Tidak terlepas juga salah dalam memilih teman pergaulan. Tidak sedikit mereka yang awal mula masuk SMA terlihat lugu, alim, pendiam. Setelah menginjak tahun ke-dua berubah 180’.
Rasa syukur tiada terkira selalu terucap. Entah bagaimana jadinya diri ini kalau tidak bersinggungan langsung dengan dunia rohis. Inilah kenikmatan hidayah yang Allah berikan. Untuk membentuk kepribadianku agar lebih islami tentunya. Salah satunya melalui perantara rohis, Allah mencurahkan kasih sayangnya kepadaku. Rohis yang selama ini mewarnai duniaku. Menjadikan diri ini seorang hamba yang ingin selalu dekat dengan Rabbnya.
Rohis seperti sudah menjadi keluarga ke-dua di kehidupanku selain keluarga dalam artian sebenarnya. Bagaimana tidak, terdapat ketenangan, kedamaian dan ketentraman batin di dalamnya. Yang belum tentu bisa diperoleh di organisasi lain. Teman-teman seperjuangan, yang selalu mengajak dalam kebenaran, menasihati dalam kesabaran, mengingatkan dalam kesalahan. Itulah kriteia teman sejati. Dan hal tersebut bisa kuperoleh di rohis.
Nuansa kekeluargaan sangat kental terasa. Walaupun baru beberapa hari masuk menjadi anggota baru. Tetapi mereka memperlakukanku layaknya sebagai adik sendiri. Perhatian dan kepedulian tidak henti-hentinya mereka berikan. Salah satu tradisi yang meelekat di rohis adalah adanya rasa saling mendahulukan teman yang lain selain dirinya sendiri. Tidak adanya sikap individualisme, mementingkan diri sendiri dari pada orang lain.
Mereka yang aktif di dalamnya mau tidak mau harus lihai dalam memenejemen waktu. Mengatur waktu seefektif dan seeefisien mungkin. Karena konsentrasi terpecah, tidak hanya memikirkan sekolah alias belajar secara akademis, tetapi dituntut juga untuk dapat fokus mengatur organisasi.
Namun, walaupun begitu jangan dipandang sebelah mata para aktivis ini. Malahan mereka yang tampil di muka dengan menunjukkan segudang kreativitas dan prestasi adalah kebanyakan dari anak-anak rohis. Di rohis bisa sekaligus mengembangkan bakat terpendam yang tidak bisa disalurkan hanya dengan fokus di kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas saja. Bagi aktivis yang mempunyai kemampuan dalam hal leadership yang bagus maka akan ditantang untuk menjadi ketua. Yang lihai mengatur keuangan, bisa ditempatkan menjadi bendahara. Mereka yang berbakat berbicara di depan umum bisa disalurkan ketika menyampaikan khutbah di khalayak ramai.
Tidak hanya dari segi bakat dan kreativitas saja yang diasah, rohis juga menjadi salah satu media pembentukkan akhlak yang baik. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang diadakan rohis bagi siswa, sekaligus mengontrol sikap dan perilaku agar mencerminkan akhlak islami dan berbudi pekerti yang luhur. Jadi tidak aneh jika anak-anak rohis kebanyakan dikenal siswa yang alim, dan bersifat baik.
Bahkan para aktivis dakwah ini dituntut untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat. Tanggap dan sigap terhadap kondisi yang terjadi sehingga tahu langkah apa yang harus ditempuh. Kritis dan peka dengan lingkungan sekitar. Menjadi hal yang lumrah jika para aktivis ini juga aktif dalam KBM di kelas. Tidak adanya rasa minder untuk tampil di garda depan. Selalu optimis dengan apa yang telah ditargetkan.
Apa-apa yang didapat di rohis merupakan persiapan membentuk kepribadian ideal yang nantinya layak untuk melanjutkan estafet pemerintahan di negeri ini. Tidak hanya pandai dalam hal akademis tetapi juga disertai dengan akhlak yang baik dan kemampuan untuk mengaplikasikan di dalam kehidupan nyata. Generasi penerus seperti inilah yang pantas dan sangat dibutuhkan, menolong bangsa ini untuk keluar dari krisis yang melanda di segala aspek sekian lama.
Teruntuk adik-adik kelasku, dijamin kalian tidak akan rugi jika bergabung di dalam keluarga rohis. Banyak sekali keuntungan yang didapat, tidak hanya keuntungan di dunia saja tetapi keuntungan di akhirat juga bisa kalian borong. Maka dari itu tidak perlu berpikir panjang lebar lagi. Kesempatan yang sangat langka dan sangat berharga. Asal tahu saja, melalui pengalaman-pengalaman mengasyikkan yang kuperoleh saat bergabung di rohis, ingin rasanya terus berada di sana walaupun saya sudah menyelesaikan studi dari SMA.
Sungguh rasa syukur selalu kupanjatkan ketika teringat bahwasannya diri ini pernah bergabung dan memberikan kontribusi di dakwah sekolah melalui rohis. Rasa bangga yang tidak akan pernah hilang selalu membersamaiku melangkah untuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah. Walaupun sekarang berada di lngkungan yang berbeda, lingkungan kampus. Sudah tidak berada di lingkungan sekolah lagi. Secara otomatis sarana yang kupilih juga berbeda. Tidak di organisasi rohis namun sifat dan tujuannya sama.
Karena sejak masa studi di SMA telah berakhir, timbul azzam dalam diri untuk bergabung dalam organisasi yang serupa dengan rohis. Dan alhamdulillah sekarang telah kujumpai. Terima kasih rohis, dirimu telah mengajariku banyak hal. Dan bermula dari rohislah, diri ini bisa merasakan indahnya berjuang di jalan dakwah. Istiqomahkanlah kapanpun, dimanapun dan apa yang akan kulakukan. Semuanya kupersembahkan untuk kesuksesan dakwah dalam hal menggapai ridho Allah SWT.

Kareen el-Qalamy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar