Kamis, 19 Mei 2011

Pesona Tarian Tinta

Manusia diciptakan disertai dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Semuanya itu tergantung bagaimana diri menyikapinya. Bagi mereka yang merendahkan diri, menganggap bahwa dirinya mempunyai banyak sekali kekurangan. Tidak bisa menemukan sejatinya kelebihan yang dimiliki. Kehidupannya diwarnai dengan rasa pesimis, tidak bersemangat dalam menjalani hidup dan suka mengeluh. Penuh rasa kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan.
Lain halnya dengan orang yang menyikapi kekurangan sebagai sesuatu yang harus diperbaiki dan sibuk mencari-cari kelebihan apa yang dimilikinya. Mempunyai rasa keingintahuan yang besar, selalu penasaran dengan suatu hal yang baru. Sehingga timbul rasa ingin mencoba dan mencoba. Tidak mudah puas dengan hasil yang didapat. Selalu ada keinginan untuk mengembangkan hasil yang diperoleh. Optimis dan selalu memikirkan perencanaan ke depan.
Terutama dalam hal menggali potensi dan mencari kelebihan yang dimiliki. Harus berani mencoba apa-apa yang berbeda. Walaupun sifatnya menantang. Namun hal itu sangatlah perlu untuk dilakukan. Karena kalu tidak, segala kelebihan yang ada sulit untuk tersalurkan.
Salah satu contohnya adalah menulis. Walaupun terdengar sepele. Namun sebenarnya sangatlah sulit untuk dilakukan. Menulis di sini bukan hanya sembarang menulis. Tetapi menulis yang kaya akan makna, kaya akan nuansa keindahan bahasa, kaya akan nilai kesusastraan yang tinggi. terlebih lagi apabila membawa dampak dan manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Sungguh suatu kelebihan dan ketrampilan yang sangat mulia.
Dengan sedikit saja goresan tinta yang ditimbulkan, dapat mengubah peradaban yang ada. Salah satu tips agar ilmu tidak mudah hilang adalah dengan cara menuliskannya. Karena dengan menulis dapat mengikat kuat, erat ilmu yang telah diperoleh. Agar tidak mudah lekang dikarenakan orang yang berilmu telah tiada. Bahkan akan selalu abadi walaupun zaman telah berganti beberapa puluh, ratus tahun
Melalui tulisan bisa dijadikan rekaman. Rekaman saksi sejarah. Segala hal yang telah terjadi di masa lampau masih bisa dinikmati dan dipelajari. Itu tidak lain dan tidak bukan adalah sumbangan yang diberikan oleh kebiasaan menulis. Berdasar dari tulisan-tulisan yang masih tersimpan dengan rapi, bisa dijadikan sebagai cerminan akan sejatinya kehidupan manusia. Kehidupan manusia zaman dahulu seperti apa. Dibandingkan dengan kehidupan yang sedang berlangsung ini. Lantas apa saja hal-hal yang dirasa bernilai positif silakan diambil dan dijadikan sebagai bekal untuk menghadapi masa depan. Masa depan yang masih bersifat misteri tentunya.
Sejarah telah membuktikan, bagaimana kemajuan peradaban yang telah dialami oleh manusia zaman dulu. Tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat yang gemar menulis. Apa-apa yang diketahui, ilmu-ilmu pengetahuan yang telah dikuasai tidak sungkan-sungkan untuk ditulis. Bahkan dalam segala situasi maupun kondisi, mereka masih menyempatkan diri untuk menulis. Menyalurkan ide dan gagasan yang muncul. Karena itu merupakan kesempatan yang sangat langka.
Manusia sendiri mempunyai siat dari sekian banyak sifat yang dimiliki yaitu mudah lupa. Maka dari itu diperlukannya kebiasaan untuk gemar menulis. Istilah yang sedang ngetrend di kalangan mahasiswa menyebutnya dengan istilah adat baca. “Mari kita tumbuh kembangkan adat baca di lingkungan kampus ini,”begitulah salah satu apresiasi mahasiswa yang sadar akan betapa berharganya ilmu pengetahuan.
Berawal dari membaca, lantas tidak hanya berhenti begitu saja, tetapi dilanjutkan dengan menulis. Ini salah satu metode yang bisa dilakukan bagi penulis pemula yang ingin lebih menggeluti bidang kepenulisan atau jurnalistik. Terkadang awalnya mereka bingung dengan apa yang mau ditulis. Kendala seperti ini bisa diantisipasi tentunya.
Tidak hanya itu, untuk menumbuhkan ide tau mencari ide banyak hal yang bisa dilakukan. Sumber-sumber ide pun sebenarnya sangat banyak sekali. Tergantung bagaimana caranya untuk menemukan ide tersebut. Bisa diperoleh dengan mengambil dari pengalaman pribadi mapun pengalaman orang lain. Kejadian-kejadian disekitar lingkungan tempat tinggal, isu-isu yang sedang berkembang baik itu dalam skala nasional maupun internasional. Ide yang muncul dari hasil observasi juga sangat menarik. Hal tersebut tergantung dari masing-masing individu.
Setelah berusaha mencari ide, dan akhirnya telah didapat beberapa ide menarik, alangkah baiknya jika ide-ide tersebut ditulis. Jadi setiap pergi kemanapun itu siap sedia alat tulis minimal selembar kertas dan bolpoin agar ide-ide yang bermunculan tidak mudah hilang karena lupa. Semakin banyaknya ide yang ditampung akan semakin menambah variasi apa yang akan ditulis.
Setelah itu hal yang terpenting dalam hal menulis adalah kesungguhan dan keteguhan hati. Dimana kegiatan menulis harus tertancap kuat dalam diri pribadi dan bukti konkretnya adalah adanya keinginan untuk terus berkarya, melahirkan banyak tulisan. Tulisan yang nantinya bisa diterbitkan di media massa, atau dibentuk menjadi sebuah buku.
Menulis itu mudah kok, bagi mereka-mereka yang memiliki semangat dan jiwa-jiwa kepenulisan. Apalagi mereka-mereka yang nota bene tercatat sebagai penulis muda alias pemuda yang gemar menulis. Masih banyak kesempatan, jalan masih terbentang lebar dan luas. Kesempatan untuk terus mengupgrade diri sangatlah banyak. Maka dari itu teruslah berkarya. Selalu merefresh semangat untuk terus menulis.
Tidak ada salahnya jika sering bergaul dengan para penulis handal. Atau bergabung dengan perkumpulan penulis. Dimana bisa saling menguatkan satu sama lain. Dan saling berbagi info, tips bagaimana usaha yang dilakukan untuk terus menulis. Dengan begitu, dunia pendidikan di negeri tercinta ini akan mengalami kemajuan yang sangat pesat. Itu semua berawal dari menulis.
Cha-My
Yogya, 18 Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar