Presented by Kareen el-Qalamy
Bagi yang mania
bola tentu tidak akan melewatkan sedikitpun momen pertandingan piala dunia
2014. Bahkan tidak terasa sudah sampai di penghujung pertandingan. Dua tim
raksasa masing-masing perwakilan dari dua benua yang berbeda berhasil lolos di
babak final. Tim Jerman mewakili dari benua Eropa, sedangkan Argentina mewakili
dari benua Amerika Latin. Nampaknya pertandingan final akan berlangsung sangat
sengit karena kemampuan kedua tim yang hampir seimbang.
Di sisi lain seluruh umat Islam di
dunia ini juga sedang menjalankan dan menikmati datangnya Ramadhan. Dimana
Ramadhan diiringi dengan ibadah puasa dan memperbanyak amalan-amalan ibadah
yang lain. Umat muslim dituntut untuk ber-fastabiqul
khoirot agar mendapatkan gelar takwa. Bahkan janji-Nya, pintu syurga dibuka
selebar-lebarnya dan syaitan dibelenggu. Nampaknya menjadi salah satu
keistimewaan Ramadhan, karena bisa merubah orang yang awalnya merasa berat
untuk melangkahkan kaki ke masjid menjadi ringan dan rajin.
Momen piala dunia vs Ramadhan harus
disikapi sebijak mungkin. Sah-sah saja ikut larut dalam pesta bola dunia ini,
asal tidak mengganggu kekhusyukan ibadah di bulan Ramadhan. Agar kepuasan yang
didapat setelah menonton bola lantas tidak juga mengurangi atau bahkan
menghilangkan pahala dari amalan yang dilakukan. Intinya proporsi harus
seimbang atau istimror, balance. Tidak hanya sebatas memenuhi
kepuasan akan hobi tetapi juga kepuasan ruhiyah harus selalu terpenuhi. So,
Piala Dunia vs Ramadhan? Why not?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar