Presented by Kareen el-Qalamy
Darah
muda, darahnya para remaja.
Begitulah isi
dari salah satu bait lagu yang sempat booming
pada masanya. Seakan-akan dibahasakan secara tersirat pun sudah
mengidentifikasikan inti yang ingin disampaikan oleh pengarang lagu bagi
penggemarnya. Bait ini mengkisahkan tentang pemuda.
Pemuda yang identik dengan semangat
membaranya. Tingginya antusiasme menyebabkan golongan pemuda tidak mau
ketinggalan peluang. Selalu ingin mengambil peran di dalamnya. Sejarah sudah
membuktikan bagaimana sepak terjang pemuda memang sangatlah ampuh.
Perkembangan Islam dari zaman
Rosulullah tidak memungkiri adanya peran pemuda. Bergantinya metode dakwah yang
semula memakai metode sembunyi-sembunyi lantas berubah menjadi secara
terang-terangan dikarenakan salah seorang sahabat masuk Islam. Dialah Umar bin
Khotob yang termasuk salah satu dari pemuda Quraisy saat itu.
Juga ketika zaman Khulafaur Rasyidin.
Saat Islam memasuki era ekspansi. Di sana muncul sosok-sosok panglima perang
yang notabene masih dalam kategori pemuda, diantaranya Khalid bin Walid, Salman
al-Farisi dll. Melalui tangan-tangan merekalah Islam dapat tersebar seantero
jagad, dari belahan bumi timur ke barat.
Peristiwa yang tidak jauh berbeda
berkaitan dengan sumbangsih pemuda yaitu terkaait sejarah kemerdekaan
Indonesia. Munculnya golongan muda - walaupun sempat terjadi ketegangan dengan
golongan tua – sejak pengawalan persiapan kemerdekaan sampai pembacaan
proklamasi tetap diberikan apresiasi.
Oleh sebab itu generasi muda
sekarang sudah selayaknya patut berbangga dan bersyukur memiliki pendahulu yang
keren. Akan lebih mengena jika semangat para pendahulu dapat diwarisi oleh
generasi muda sekarang. Semangat pantang menyerah, optimis dan berani menjadi
ikon selama ini. Wajar jika pemuda disebut-sebut sebagai agent of change karena di tangan pemudalah perubahan - perubahan
besar terjadi. So Bongkar, Terobos,
Menang!!!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar