Presented by Kareen el-Qalamy
Entah apa yang kurasakan sekarang. Rasanya waktu cepat
sekali berjalan. Sesekali flash back
empat tahun yang lalu. Saat pertama kali kaki ini menginjakkan langkah. Langkah
optimis penuh harap saat memasuki gerbang itu. Semua angan-angan dan cita-cita
terpanjatkan di sana.
Hari
demi hari kulalui tanpa halangan berarti. Pertemanan, suka cita, duka cita,
keakraban, kekeluargaan, kekompakan, perjuangan, persaudaraan, persahabatan,
persaingan sehat untuk mendapatkan yang terbaik, nasihat dan petuah dari sang
dosen yang selalu menyegarkan motivasiku dan menjadi sumber inspirasiku.
Namun
sayang, itu semua tinggalah berjuta bahkan takterhingga banyaknya kenangan yang
akan selalu menghiasi ingatanku. Sebagai penghias kenangan yang suatu saat
nanti akan menimbulkan kerinduan yang teramat sangat. Kerinduan akankah
momen-momen seperti itu bisa kembali kurasakan?
Kini,
empat tahun berlalu sudah. Semuanya menjadi asing bagiku. Bahkan aku sendiri
pun juga merasa asing. Merasa asing ketika kucoba memasuki gerbang itu kembali.
Kenapa tidak seperti yang kurasakan selama empat tahun yang lalu? Sontak memori
itu pun merasuki seluruh jiwaku. Kembali terbayang kenangan masa lalu yang
sangat indah dan sayang apabila dilupakan. Seketika itu pula aku tersadar,
tersadar dari dekapan memori bahwasannya semuanya telah berubah.
Sabtu,
14 Desember 2013 akan menjadi salah satu hari bersejarah bagiku. Di batas
tanggal itulah seperti keluar dari dunia yang selama ini aku merasa nyaman di
dalamnya dan mulai memasuki dunia lain yang sudah barang tentu aku merasa asing
baginya. Dunia lain yang membuatku harus berproses dari awal dengan bekal yang
telah aku dapatkan. Berproses untuk menjadi insan yang lebih baik dan lebih
bermanfaat bagi umat. Karena di dunia lainlah kita bisa membuktikan, apakah
kita bisa mengamalkan dan mengajarkan ilmu yang telah diperoleh sebaik-baik
mungkin kepada masyarakat demi terciptanya kemashlahatan umat ataukah hanya
bisa kita pendam sehingga tidak membawa pengaruh sama sekali?
Sekarang ini aku hanya
bisa diam terpaku. Merenungi semuanya yang telah terjadi. Waktu terus berlalu,
hidup juga harus terus berjalan. Saatnya menatap masa depan dan merencanakan
kesuksesan-kesuksesan apalagi yang akan diraih. Yang berlalu biarlah berlalu.
Kenangan itu akan selamanya kusimpan dan menjadi pembelajaran, sumber inspirasi
yang tidak akan pernah lekang oleh waktu. Sampai akhir h